|
Post by ambudaff on Jul 25, 2003 11:54:17 GMT -5
Buat yang pernah masuk messageboard HPI, topik ini tentu sudah pernah baca. Tapi kurasa tidak ada salahnya dimuat lagi, terutama buat yang belum pernah baca. Ini adalah semacam panduan membuat fanfic, disusun rame-rame .. makanya bahasanya juga macem-macem ..
Enjoy ..
----------
APAKAH FANFICTION ITU ?
Fanfiction atau Fanfic merupakan karya fiksi orisinal yang didasarkan pada tokoh-tokoh dan atau lokasi serta situasi yang diambil dari suatu karya asli (film, buku, video game, dll) yang mempunyai hak cipta. Meskipun fanfic berisikan tokoh, lokasi, serta situasi yang diambil dari karya asli, tetapi penulis fanfic tidak memiliki hak hukum, dalam hal ini hak cipta, atas tokoh, maupun lokasi/situasi tsb.
Biasanya penggemar atau fans menulis fiksi tersebut untuk mewujudkan gagasannya tentang para tokoh dan atau situasi dari karya asli, yang tak diwujudkan oleh penulis aslinya.
Lebih jauh lagi, biasanya motivasi para penulis fanfic ini adalah untuk kepuasan batin belaka, sama sekali tidak ada motivasi komersil.
APAKAH FANFIC LEGAL ?
Para penulis fanfic di Amerika Serikat (dan mungkin juga di belahan lain dunia ini) mempertanyakan hal ini. Hal ini berkenaan dengan penggunaan sebagian atau seluruh bahan dari karya asli yang dimasukkan dalam karya yang disebut fanfic itu.
Bisa dijelaskan bahwa fanfic adalah bentuk turunan (derivatif) yang menambahkan tokoh ciptaan sendiri, cerita rekaan sendiri, dsb, pada suatu karya yang dilindungi hak ciptanya. Hal ini yang membedakan dengan penggunaan kata demi kata dari materi yang dilindungi hak ciptanya. Merupakan pelanggaran hak cipta komersial, dan biasa dikenal dengan plagiat. Plagiat ini yang harus dihindari sedemikian rupa agar fanfic tidak dikategorikan dalam pelanggaran hak cipta komersial.
Satu poin lagi yang membuat fanfic tidak merupakan bentuk pelanggaran hak cipta adalah tujuannya yang hanya demi kepuasan penggemar semata, bukan untuk mendapatkan keuntungan (dalam hal ini uang)
Bagaimana dengan Indonesia ? Ada yang kuliah hukum di sini ?
BAGAIMANA MENULIS FANFIC YANG BAIK ?
Menulis adalah mengekspresikan pikiran dan perasaan kita dalam bentuk simbol-simbol yang dimengerti orang lain : bahasa tulisan. Karena itu tulisan kita mewakili pikiran dan perasaan kita. Menulis fanfic-pun sama saja. Kekhususannya : fanfic mengekspresikan kesukaan, kecintaan kita akan karya aslinya, dalam hal ini buku-buku Harry Potter.
Kalau kita suka akan sesuatu tentu kita akan memeliharanya dengan hati-hati. Bila kita akan memperlihatkannya pada umum, kita akan memperlihatkan sisi terbaiknya. Demikian pula dengan fanfic. Buatlah dengan segenap kemampuan kita (bukan berarti kita harus menjadi pengarang profesional lho. Justru kalau kita terbiasa mengarang fanfic dengan baik, mungkin saja suatu waktu bisa menjadi pengarang profesional, amin), pakailah kaidah berbahasa yang apik, dan tunjukkan pada dunia bahwa Inilah kecintaanku pada Harry Potter, inilah karya terbaikku.
BEBERAPA TIPS
BAHASA
Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini :
Hi, Parker. Nice 2 C U
White !!! Thanx 4 ur commentz
Gilee .. Gw mana bisa spt itu, tp gpp dech, yg sdh ya sdh
Kalau kalimat-kalimat seperti itu muncul di message board, kesannya akrab dan hangat. Tapi coba kalau kita membaca fanfic sepanjang 10 halaman dengan kalimat-kalimat yang melulu seperti itu, penuh dengan simbol-simbol dan singkatan. Pusing kan ?
Karena itu, tulislah dengan bahasa Indonesia (atau Inggris) yang baik dan benar. Bukan berarti pakai bahasa kaku lho .. Contoh yang paling jelas ya buku Harry Potter itu sendiri, bahasanya enak dibaca, padahal sebagian besar bahasa yang digunakan adalah bahasa baku. Biasanya bahasa percakapan lebih akrab, dengan mempergunakan kata-kata seperti 'ngapain', 'biarin', dll. Sedangkan bahasa naratif (paragraf-paragraf yang menjelaskan, tanpa ada kalimat percakapan di dalamnya) ditulis dalam bahasa baku.
TANDA BACA DAN PENGATURAN PARAGRAF
Jangan lupa menggunakan tanda baca seperti semestinya. Rasanya semua juga tahu aturan-aturannya. Misalnya pada akhir kalimat gunakanlah titik. Pada percakapan gunakanlah tanda " di awal dan di akhir percakapan, supaya pembacanya tidak bingung, ini kalimatnya sudah selesai apa belum ? Seperti juga pada netiket, jangan gunakan tanda baca berlebih, seperti tanda seru atau tanda tanya lebih dari dua sekaligus. Juga kapitalisasi yang berlebih (ingat bahwa huruf kapital sama dengan berteriak).
Antara kalimat (sesudah titik) jangan lupa beri spasi. Supaya mata tidak lelah membacanya. Juga yang sering terlupakan, antara kalimat percakapan.
Bandingkan :
"Kau ini bagaimana," kata Ron, "kau ini penyihir atau bukan ?". "O, iya," kata Hermione, lalu mengeluarkan tongkatnya dan mengucapkan mantra."Untung Ron tidak lupa," sahut Harry.
Dengan :
"Kau ini bagaimana," kata Ron, "kau ini penyihir atau bukan ?" "O, iya," kata Hermione, lalu mengeluarkan tongkatnya dan mengucapkan mantra. "Untung Ron tidak lupa," sahut Harry.
Bagaimana ?
Lalu usahakan tidak membuat paragraf yang terlampau panjang. Apalagi jika fanfic itu di-post di message board kita ini. Sudah hurufnya kecil-kecil, satu spasi pula. Kasihanilah mereka yang berkacamata (hayo yang pake kacamata ngacung !) dan yang tidak pakai kacamatapun akan berpotensi memakainya, kalau begini caranya.
Mmm, mungkin kalau tentang bahasa cukup dulu. Mungkin ada yang mau nambahin ?
Selanjutnya tentang isinya.
|
|
|
Post by ambudaff on Jul 25, 2003 11:56:31 GMT -5
SUBSTANSI
Alias isi. Isi ? Isinya ya cerita tentang Harry Potter, apa lagi ? Ada dua macam lho, di dunia fanfic.
CANON
Canon maksudnya fakta-fakta yang diutarakan dalam buku (ada juga yang berpegang pada filmnya). Jadi, membuat fanfic canon, berarti taat pada pakem, pada jalur yang ada. Semua karakter persis seperti yang diungkapkan JKR, demikian pula lokasi, dan situasi. Memang agak membingungkan bila kita berpegang pada keduanya : film dan buku, sebab ada fakta yang bertentangan, seperti James Potter itu Chaser apa Seeker sih ?
FANON
Kalau yang ini berarti "fakta" yang tidak ada di buku, tetapi lebih menyerupai rumor atau gosip. Sebelum JKR dalam suatu wawancara menyatakan Lily itu Gryffindor, fanon yang beredar bahwa Lily itu adalah seorang Slytherin. (Fakta yang tidak ada di buku namun diungkapkan JKR dalam wawancara, oleh sementara fanfictioner diklasifikasikan sebagai canon. Misalnya dalam buku tidak pernah diberitahu nama keluarga Lily, namun dalam suatu wawancara JKR mengungkapkan bahwa nama keluarganya Evans. Maka Lily Evans adalah canon.) PS: Di OotP Lily Evans udah nyata-nyata canon ..
Kadangkala fanon ini hanya merupakan dugaan para fanfictioner atas serangkaian fakta yang diungkapkan JKR. Misalnya, dari fakta-fakta bahwa Dumbledore begitu melindungi dan mempercayai Severus Snape, diangkat kecurigaan bahwa Snape mungkin adalah anak Dumbledore, dan dibuatlah fanfictionnya. Rumit ? Enggak sih, ayo, gunakan imajinasimu sejauh kau bisa .. RISET
Buat apa riset ? Kita kan tidak sedang membuat skripsi ? Satu-satunya yang harus dibaca (maksudnya empat-empatnya .. atau enam dengan Quidditch .. dan Fantastic Beast ..) adalah serial Harry Potter itu sendiri, mungkin begitu tanggapannya.
Ya, kalau kita bermaksud membuat fanfic canon, dengan setting masih di Hogwarts, dengan tokoh masih itu-itu juga, maka satu-satunya yang perlu kita tambahkan dalam fanfic kita hanyalah imajinasi.
Tapi, (ini juga berlaku buat fanfic canon lho) kalau kita sampai menyinggung lokasi lain, masa yang berbeda, peristiwa-peristiwa tertentu, maka sebaiknya kita melakukan riset dulu.
Tidak perlu muluk-muluk, yang kita butuhkan tidak banyak, paling-paling: - peta/atlas, - ensiklopedia (tidak perlu punya bukunya, ensi-online banyak kok), - sumber dari buku maupun dari web, kalau kita mau membahas sesuatu lebih dalam (misalnya kita mau menceritakan Remus Lupin dan werewolfnya, bacalah dulu lebih jauh tentang manusia serigala, apa penangkalnya, apa bedanya manusia serigala hasil gigitan dengan yang keturunan, dsb). Dalam hal ini maka search engine adalah sahabat terbaik kita, - orang-orang terdekat kita, baik di dunia nyata maupun di dunia maya (contoh, dalam fanfc ambu, waktu menceritakan tentang pertandingan yang ditonton Lyra cs, ambu tanya saja adik laki-laki yang gila sepakbola, apa warna seragam Tottenham dan Westham, apa nama stadionnya, dsb)
Semua ini bisa menjadikan fanfic kita lebih hidup, lho. Coba deh ..
Satu lagi yang tidak kalah pentingnya adalah kamus. Kamus Bahasa Indonesia (kalau kamu mengarang fanfic dalam bahasa Indonesia) dan Thesaurus (kalau kamu mengarang fanfic berbahasa Inggris). Kamus penting untuk memperkaya kosa kata kita. Coba bayangkan, kalau dalam fanficmu, setiap percakapan diakhiri dengan : kata Harry, kata Ron, kata Hermione, kata Dumbledore, dan seterusnya. Membosankan ? Bandingkan jika kita menggunakan : kata, sahut, ujar, gumam, bisik, desis, geram, teriak, dan entah apa lagi yang ada dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia. Lagi-lagi buku Harry Potter merupakan contoh yang baik, sebelumnya ada yang pernah mendengar kata : mencelos, berjengit, kebas, jembalang, dedalu ? Jadi perkaya-lah perbendaharaan katamu, dan fanficmu akan semakin menarik, selama kata-kata itu digunakan dengan semestinya.
|
|
|
Post by ambudaff on Jul 25, 2003 11:57:41 GMT -5
BETA READERS
Apakah Beta Reader itu ? Mengapa penulis memerlukannya? Bagaimana cara menjadi Beta Reader yang baik ?
Tujuan Beta-Reader ialah agar penulis bisa membuat cerita terbaik yang bisa ia buat. Dengan cara menunjukkan kelemahan-kelemahan dalam cerita itu, bagaimana cara memperbaikinya, dan ditambah lagi dengan menunjukkan keunggulan cerita tersebut.
Istilah 'Beta-Reader' pada mulanya diambil dari istilah industri software, 'beta-tester'. Para pembuat software melakukan serangkaian pengujian untuk software yang mereka buat, mencari kelemahan dan keunggulannya sebelum dilempar ke pasaran. Akan tetapi pada umumnya mereka terfokus pada cara pandang 'pembuat'. Mereka ini, para penguji pertama, diistilahkan dengan 'alpha-tester'. Kemudian dicari penguji dari kalangan pengguna, mereka diharapkan menemukan kelemahan dan keunggulan software dari pengalaman menggunakannya. Karena mereka penguji tahap kedua, maka istilahnya adalah 'beta-tester'
Istilah ini kemudian diaplikasikan pada penulisan, khususnya fanfic. 'Alpha-Reader' adalah si penulis sendiri, yang tentu saja melihat kelemahan dan keunggulan cerita dari sudut pandangnya selaku penulis. Sedang para pembaca selanjutnya menjadi "Beta-Reader', mereka diharapkan dapat menemukan kelemahan-kelemahan dan atau keunggulan yang terlewatkan oleh si penulis, karena dilihat dari sudut pandang selaku pembaca.
Inilah sebabnya Beta-Reader diperlukan, untuk melihat dari lebih banyak sudut pandang, kelemahan-kelemahan cerita untuk diperbaiki, dan keunggulan cerita untuk dipertahankan bahkan ditingkatkan. Beberapa Beta-Reader mungkin akan lebih baik daripada hanya satu, karena orang kan berbeda-beda. Ada yang teliti pada segala macam tatacara penulisan, tanda baca, huruf kapital, penulisan yang dipisah atau disambung, kesalahan ketik, dsb. Ada pula orang yang lebih jeli pada kesinambungan plot cerita. Ada yang jeli pada kelemahan dialog, ada juga yang piawai dalam melihat efisiensi bahasa (misalnya pada kata-kata yang tak berguna yang hanya membuat kalimat menjadi panjang dan membingungkan) .
Tapi bukan hanya kelemahan lho, yang harus disorot. Seorang Beta-Reader harus mampu: 1. Melihat dan menunjukkan kelemahan atau kesalahan dalam cerita dengan jelas. Jadi bukan sekedar: 'pusing lho baca ceritamu', tapi lebih pada: 'dialog dalam ceritamu kok nggak pakai tanda kutip ya ?' 2. Menunjukan bagaimana cara memperbaikinya 3. Menunjukkan keunggulan atau kelebihan cerita, dan sebaiknya kalau bisa : cara meningkatkannya
|
|
|
Post by ambudaff on Jul 25, 2003 11:59:30 GMT -5
WRITER'S BLOCK Sering kita menemukan suatu ide yang cemerlang, 'Ting! Seperti ada lampu yang menyala di kepala kita'. Cepat-cepat kita menuliskannya, tapi ... setelah beberapa saat kok mandeg ya ? (Menatap sedih pada file FF-ku sendiri The Curse of The Tropics). Berikut mungkin berguna (juga untukku sendiri, hehe ..) untuk mengatasinya. * Pada saat kita mulai menulis, tentukan tujuannya, misalnya, FF ini akan berakhir dengan 'jadian'-nya Ron dengan Hermione. Dari awal menuju tujuan itu buat kerangka kasarnya. Dengan demikian bila kita menemui kesulitan meneruskan, kita bisa melihat poin-poin yang tersusun, dan mungkin akan menimbulkan ide untuk mengembangkannya. * Kalau kita masih mandeg pada bagian tertentu, tapi imajinasi sudah melayang pada bagian lain, --misalnya sedang mengerjakan terusan bab 3, tapi kok yang terbayang adalah endingnya -- tunda saja dulu bab 3 itu, kerjakan endingnya, mumpung lagi mood. Setelah itu baru balik lagi ke bab yang tadi ditinggalkan. Daripada kita berkutat di bagian yang enggak maju-maju, sementara ide cemerlang tentang bagian lain jadi tak tergarap ? * Kalau masih juga mandeg, kerjakan saja hal lain. Endapkan saja dulu FF itu, jalan-jalan kek, nonton, baca buku, masak, (makan juga boleh) siapa tahu kita menemukan ide segar dengan cara ini .. PERNAK PERNIK PENULISAN Pedoman menulis: * Plot is what happens in a story, * What happens is what the characters do, * What the characters do is determined by who they are, * Who they are is influenced by what happens katspace.net/works/fanfic.shtmlBingung ya ? Hihi .. maksud utamanya adalah bahwa sebuah cerita yang baik adalah merupakan keterpaduan dari situasi dan karakter/tokoh. Apalagi kita menulis fanfiction, berarti tokoh-tokoh dan karakternya sudah ditetapkan oleh penulis asli (dalam hal ini JKR). Penulis yang baik tidak akan membuat Hermione menjadi bodoh dan malas (kecuali dalam kasus amnesia ..), atau Ron menjadi sangat rajin tanpa sebab ( biasanya Ron jadi rajin kalau ada maunya). Hal-hal seperti itulah .. Kesamaan ideAku punya ide, bagaimana kalau Hermione jadi xyz, kemudian Ron jadi abc, kemudian keduanya bla-bla-bla. Pas mau ditulis, eh .. kok ada orang lain yang punya ide sama ya ? Jangan kecil hati, tiap orang punya style penulisan sendiri-sendiri. Dari gaya bahasa misalnya, ada yang suka kalimat-kalimat panjang, ada yang pendek. Ada yang suka menuliskan dari sudut orang ke-3, ada yang dari POV salah satu tokoh. Ada yang menulis gaya 'real-time' ada yang suka pakai flashback. Ada yang suka pakai bahasa sehari-hari (not to mention 'bahasa gaul', ini cuma cocok untuk ficlet, FF yang pendek. Kalau FF panjang pusing bacanya) ada juga yang suka pakai bahasa puitis dengan berbagai pengandaiannya. Jadi, satu ide yang persis sama bisa saja ditulis dengan gaya yang berbeda-beda. Tidak percaya ? Aku sedang memikirkan untuk mengadakan semacam 'challenge' dimana ada seseorang melontarkan ide, lalu yang lain mereply dengan karangannya, misalnya 'bagaimana kalau di kelas lima ini Harry melakukan pedekate pada Cho' .. pasti akan muncul macam-macam gaya karangan .. Jadi jangan kecil hati kalau ide-mu sama dengan ide orang lain, karena tiap individu pasti punya ciri mandiri dalam menulis .. kecuali kalau kau seperti Ron yang menyalin PR-nya Hermione .. Perlihatkan, jangan katakanKamu mau menceritakan bahwa Fred adalah seorang yang jail ? Bedakan kedua quote ini: [/u] dengan Beda kan ? Jadi, buatlah ceritamu lebih hidup dengan penggambaran-penggambaran semacam itu. Biarkan pembaca sendiri yang menarik kesimpulan bahwa "Fred adalah seorang anak yang jail"
|
|
|
Post by ambudaff on Jul 25, 2003 12:01:32 GMT -5
CROSSOVER
Kita tentunya tidak melulu hidup dari Harry Potter. Kita juga membaca buku-buku lain, menonton film lain, mendengarkan (dan menonton klipnya) banyak lagu. Adakalanya kita ingin mencampurkan dua (atau lebih) FF. Bisakah itu ?
Bisa saja asal kita bisa meramunya. Salah satu tipsnya adalah: Kita tahu banyak mengenai kedua (atau lebih) universe itu, tapi belum tentu tokoh-tokohnya saling mengetahui.
Misalnya kita ingin mencampurkan HP dengan LOTR. Sebagai penulis tentu kita sudah banyak membaca keduanya. Tapi, apakah Harry tahu mengenai Cincin ? Apakah Frodo mengenal siapa Harry dan kenapa ia diburu-buru Vol .. ops, maaf, Kau-Tahu-Siapa? Atau apakah Frodo tahu siapa Kau-Tahu-Siapa itu ?
Harus ada bagian yang menjelaskan bagaimana hubungan antara tokoh-tokoh antar kedua (atau lebih) universe itu saling mengenal, apakah mereka asing satu sama lain ? Apakah Harry sudah tahu banyak tentang tokoh dari universe lainnya ? Sehingga cerita bisa menjadi lebih logis (biarpun semua juga tau ini cerita cuma boongan)
Contoh dari "And the Winner Is .." buatan anak-anak Milis Pohon Cerita
dari contoh di atas kita lihat bagaimana menyampaikan pada tokoh Harry dan Ron bahwa Sauron dan Saruman adalah tokoh hitam utama yang harus diwaspadai. Pembaca LOTR pasti sudah tahu. Tapi, apakah Harry membaca LOTR ? Yang jelas kita tahu Hermione rajin mencari referensi, makanya sifat dia ini bisa dijadikan sarana untuk menyampaikan informasi ..
Percaya deh, semua pada pinter-pinter kalau udah soal berimajinasi MARY SUE DAN GARY/HARRY STU
Dulu pernah ada yang menyebut-nyebut istilah ini (GDW ?) Dalam sebuah FF, mungkin kita tidak puas dengan hanya menggunakan tokoh-tokoh Canon-nya saja. Harry, Ron, Hermione, itu lagi itu lagi. Bagaimana kalau dimasukkan tokoh karangan kita sendiri ? Istilahnya adalah Original Characters (OC).
OK, misalnya OC kita adalah XYZ seorang cewek pindahan sekolah sihir dari entah negara mana. Dia punya banyak kelebihan, cantik, pinter, mudah bergaul, etc. etc. sehingga seluruh cowok Hogwarts tergila-gila padanya. Tapi si XYZ ini hanya menaruh hati pada Harry. Dan bla .. bla .. bla .. cerita terus bergulir .. tapi setelah ditilik-tilik ternyata si tokoh cewek OC ini persis bener dengan kepribadian si penulis sendiri, misalnya sifat, nama (mungkin tidak mirip, tapi ada 'clue'nya), bintang, ciri fisik, dll .. Jadi ? Jadi judulnya cerita ini hanya merupakan tumpahan obsesi si penulis yang cinta banget sama Harry, dan pengen 'jadian' sama Harry. Perwujudan mimpi, mungkin.
Sebetulnya hal ini tidak terlarang, apalagi bila penulis mampu merangkainya dengan baik dan halus sehingga tidak terasa. Tapi kalau pembacanya sudah merasa sebal, dan bisa menebak "ah, ini mah, si penulisnya aja yang pengen deket sama Harry" berarti kita sudah menciptakan tokoh "Mary Sue" .. Untuk tokoh cowok seperti ini istilahnya adalah "Harry/Gary Stu"
Bagaimana cara menghindarinya ? Stick to the Canon, artinya tetaplah pada kerangka yang baku, yang ditulis oleh JKR. Sehingga tokoh OC ciptaan kita tidak mendominasi cerita .. apalagi sampai hebatnya mengalahkan Harry Potter, atau pinternya mengalahkan Hermione, misalnya, wuah.. bisa dikejar-kejar (sambil bawa golok) penggemar Harry atau Hermione tuh ..
|
|
|
Post by ambudaff on Jul 25, 2003 12:04:51 GMT -5
DAFTAR ISTILAH
Action Atau juga adventure, adalah FF yang berisi kisah petualangan tokohnya, dengan kemungkinan adegan perkelahian/pertempuran
Actor Fic FF yang berisikan cerita tentang aktor/aktrisnya, misalnya Daniel Radcliffe atau Emma Watson. Juga disebut Real Person Fic
Adult FF yang berisi adegan yang tidak sesuai untuk anak-anak (tidak melulu berkaitan dengan sex, melainkan juga kekerasan, kata-kata kotor, dan pemakaian narkoba)
Alternate Universe Situasi yang berbeda dengan yang dibangun dalam canon-nya. Misalnya, bagaimana seandainya Lily tidak meninggal ? Bagaimana jika Draco ter-sort ke Hufflepuff?
Angst Cerita yang bersuasana menyedihkan. Bisa berakhir sedih, meski kadang (sedikit sekali) yang akhirnya happy ending.
Anti-fic FF yang bertujuan menyerang atau melecehkan suatu buku, film, game, dsb. FF ini memusatkan sepenuhnya ke arah pembunuhan tokoh utamanya. Kadang disebut juga Deathfic, Revengefic, Slasherfic
Antishipper Orang yang tidak fanatik pada suatu hubungan tertentu (Misalnya: Hary boleh sama siapa sajalah) Berbeda dengan H/H Shipper, misalnya yang mendukung mati-matian Harry dan Hermione. Lihat Ship
Authorfic FF di mana si penulis ikut serta ambil bagian dalam cerita
Avatar Nama tokoh yang diambil oleh seorang penulis. Misal: seorang bernama XYZ, dalam menulis atau menjadi member suatu Board/Milis, ia mengambil nama Hermione Granger. Avatar juga bisa berarti sama dengan Mary Sue, di mana tokoh ini merupakan refleksi dari penulis.
Bard Penulis FF
Beta reader Pembaca suatu FF yang menganalisis kelemahan dan keunggulan FF tersebut
Beta version FF versi sementara, belum dianalisis kelemahan maupun keunggulannya
Breaking the Fourth Wall Bagian di mana tokoh dalam cerita berbicara langsung dengan pembacanya
Canon Karakter tokoh, hubungan antar tokoh, dan situasi yang persis seperti apa yang disebutkan dalam buku
Cartwright Syndrome Kecenderungan untuk membuat cerita di mana tokoh wanita (OC maupun canon) jatuh cinta mati-matian pada tokoh utama prianya, kemudian meninggal (biasanya karena menyelamatkan si tokoh pria)
Challenge Tantangan, biasanya bila seorang mengeluarkan pernyataan "kira-kira ada nggak ya yang bisa membuat FF dengan topik ..". FF yang dibuat untuk menjawab tantangan itu dinamakan Challengefic
Citrus, Lemon, Lime Istilah lain untuk FF yang berisikan adegan seks
Cookie FF yang singkat, atau ringkasan dari FF panjang, yang bila dibaca bisa merupakan FF tersendiri. Copyright Hak hukum (dalam hal ini) seorang penulis untuk memperbanyak, menerbitkan, mengedarkan hasil tulisannya. Ia memiliki hak atas tokoh-tokoh ciptaannya, berikut jalinan ceritanya. Penulis FF tidak mempunyai hak hukum atas tokoh-tokoh canon, ia hanya bisa meng-klaim OC-nya dan ide cerita.
Crossover Cerita di mana dua sumber cerita dijadikan satu FF, misalnya Harry Potter dan Lord of the Ring, Harry Potter dan Charmed
Cross-posting Mengirimkan FF yang sama ke beberapa Board/Milis/Site
Darkfic FF yang bersuasana menyedihkan, biasanya ada pembunuhan, dan sad-ending
Deathfic FF dengan pembunuhan tokoh utama. Lihat Antific
Disclaimer Kalimat yang diletakkan di awal FF yang menyatakan bahwa tokoh dan segala properti dari cerita asli bukan miliknya, dan bahwa FF itu dibuat bukan untuk tujuan komersil
Divergence Hampir sama dengan Alternate Universe, cerita yang pada mulanya berangkat dari fakta yang sama dengan canon-nya, kemudian pada titik tertentu berbelok memasuki situasi karangan penulisnya yang berbeda dengan canon-nya
Doujinshi Komik yang dibuat oleh penggemar, FF dalam bentuk komik
Elseworld Kata lain untuk Alternate Universe
f/f Female to female, hubungan sesama jenis
Fan Penggemar suatu buku, film, atau game
Fanac Kegiatan yang dilakukan oleh para penggemar, menulis FF, membuat fanart, mengkritik FF, dll
Fanfic, Fanfiction Cerita yang diangkat dari suatu buku, film, atau game tertentu, memakai tokoh dan situasi yang ada dalam karya asli itu, mungkin ditambah dengan tokoh ciptaan si penulis FF sendiri
Fanficcer Penulis FF
Fanon "Fakta" yagn tidak terdapat dalam karya asli, biasanya berupa rumor, atau yang diangkat dari FF lain
Fanservice FF yang dibuat untuk menyenangkan hati fans lain (contoh: Bikinin FF yang akhirnya Ron jadian sama Hermione, dong ..)
Feedback Pendapat para pembaca FF, bisa berupa pujian, kritik membangun, bisa juga flame
Femmeslash, femslash Hubungan sesama jenis, wanita
Ficlet FF yang sangat pendek Fidge Istilah untuk FF yang sangat menarik, hingga "enak untuk dimakan"
Filk Fanfiction dalam bentuk lagu, biasanya liriknya dimasukkan dalam irama lagu yang sudah ada
First Draft Bentuk tulisan pertama, belum diapa-apain, belum diedit, di-beta, masih asli
Flame, Flame-war "Perang" ucapan menghina antar penulis
Fluff FF pendek, tanpa makna, namun manis dan happy ending
Fluff-O-Meter Pengukur kadar 'romantisme' dalam suatu FF,
Founderfic FF tentang The Four Founders, Godric, Helga, Rowena, Salazar
Fuxing Memberi tanggapan atas suatu FF namun isinya tidak benar-benar seperti yang dimaksud, karena tidak ingin menyakiti hati si penulis, atau tidak ingin memulai suatu flame-war
Gary Stu Ujud pria dari Mary Sue, tokoh original (OC) yang mendominasi FF
GDR Singkatan dari Ginny-Draco Romance
Genre Gaya, aliran, dalam penulisan. Biasanya digolongkan dalam : roman, misteri, action, humor, dll
Gore FF yang penuh dengan darah, pembunuhan, dan hal-hal lain semacamnya
Grapefruit FF yang secara eksplisit memaparkan adegan seksual terutama perkosaan
Gueststar Hampir seperti Crossover, namun hanya satu tokoh dari cerita asli lain yang ditampilkan. Misal: Frodo dari LOTR, dan tidak ada tokoh LOTR lainnya.
Het, Het fic Singkatan dari Heteroseksual, FF yang menampilkan hubungan yang 'biasa' yaitu antara dua manusia lawan jenis, kebalikan dari slash fic
HGTG Hero Gets The Girl, tokoh utama pria harus 'jadian' dengan tokoh utama wanita. Dalam Harry Potter, HGTG ini adalah pendukung Harry-Hermione
HHR Harry-Hermione Romance
IC In Character. Berarti bahwa penggambaran tokoh persis seperti dalam cerita aslinya (Hermione yang kutu buku, Ron yang agak malas, dll)
Iconoclast Penulis yang menulis tentang tokoh yang kecil perannya dan sering terlupakan dalam cerita aslinya. Contoh: Ireth Halliwel dengan Perfect Mate for Madam Pince
Kitsching Menulis tanggapan positif terhadap FF yang sangat banyak tanggapannya (mungkin istilah pendeknya: ikut-ikutan) agar terlihat seperti menggemari FF itu juga, meski mungkin sebenarnya tidak begitu suka
Kleenex Warning, Tissue Warning (Kleenex itu sebenarnya merek tissue) Peringatan di awal FF bahwa FF itu akan sangat sedih, sehingga sebaiknya pembaca bersiap dengan tissue di tangan untuk mengusap airmata
Lemon, Lime FF dengan adegan seksual di dalamnya, lihat juga Citrus, Smut
Love/hate FF yang dimulai dengan kedua tokoh utama saling benci, tapi lama kelamaan jadi saling cinta
m/f hubungan pria dengan wanita
m/m hubungan pria dengan pria
Mainstream Versi canon dari suatu tokoh
Marty Sam, Marty Stu Nama lain dari Mary Sue pria, seperti Garry Stu
Mary Sue Tokoh original (OC) yang diciptakan penulis untuk memenuhi obsesinya, sehingga mendominasi cerita, tokoh ini sangat sempurna, dan dialah yang menyelamatkan, menyelesaikan masalah, dsb
Missing Scene FF yang menulis tentang apa yang terjadi di antara dua adegan dalam film atau buku. Contoh: menggambarkan Sirius antara saat setelah dia muncul di Magnolia Crescent hingga dia muncul di Hogwarts
Mundane Sebutan untuk orang yang bukan fan, atau yang tidak tahu apa itu Fanfiction
Muse Personifikasi dari inspirasi penulis, biasanya dilukiskan seperti dewi
MWPP Moony, Wormtail, Padfoot, and Prongs, FF dengan tanda ini berarti berisi tentang masa-masa the Marauders, mengisahkan jaman orangtua Harry
Nifflers Seperti hewan pencari harta karun dalam 'Fantastic Beast ..' yaitu orang yang kerjanya mencari, membaca dan menemukan FF bagus, lalu merekomendasikan pada orang lain.
Non-Canon FF yang berisikan hal-hal yang bertentangan dengan karya aslinya.
Novel-length FF yang cukup panjang sepanjang novel
OC, OFC, OMC Original Character, Original Female Character, Original Male Character, tokoh-tokoh hasil ciptaan penulis FF
Old school Istilah untuk menyebutkan Hogwarts jaman Lily-James
OOC Out Of Character, penggambaran tokoh tidak sesuai dengan canon-nya
Other old school Istilah untuk menggambarkan Hogwarts pada masa Vol .. ops, maaf, Kau-Tahu-Siapa bersekolah, sebagai TMR tentunya
Out Istilah yang menggambarkan seorang fans yang tidak segan-segan memperlihatkan pada dunia luar kecintaannya pada HP (biarpun orang-orang menganggapnya aneh) Istilah ini mulanya dari frasa "Out of the cupboard"
Parody FF dengan penggambaran yang dibuat-buat (agar lucu) dari tokoh maupun situasi dalam canon
|
|
|
Post by ambudaff on Jul 25, 2003 12:07:52 GMT -5
Plagiarism Mengambil karya orang lain, kata perkata, dan mengakuinya sebagai milik sendiri Plot bunny Ide cerita yang terus menghantui (melompat-lompat) di kepala kita, meski saat itu kita sedang sibuk mengerjakan hal-hal lain, dan tidak menghilang hingga akhirnya dituliskan
PoV Point of View, sudut pandang.
Prefic, Prequel FF yang mengisakan kejadian sebelum kisah aslinya.
Purist Orang yang hanya mau membaca cerita yang sesuai dengan kisah aslinya/canon
PWP Plot, What Plot? Atau Porn Without Plot, cerita yang nggak jelas juntrungannya, biasanya hanya menggambarkan hubungan seksual, dan biasanya pendek
R/R Read and Review, pembaca diharapkan memberi masukan. Kalau membaca FF dengan kode ini, diharapkan pembaca tidak pasif, dan berlalu begitu saja setelah membacanya, melainan memberi masukan
Rating Pemberitahuan pada pembaca, tahap umur mana yang sesuai untuk membaca FF ini. Biasanya didasarkan pada MPAA Rating (Motion Picture Association of America) yang digunakan pada film. Rating ini terdiri atas:
G -General Audience Semua Umur. Ini menunjukan bahwa cerita ini tidak mengandung hal-hal yang oleh orangtua dipandang berbahaya bahkan untuk anak terkecil sekalipun. Penggambaran tubuh telanjang, adegan seks, penggambaran penggunaan narkoba sama sekali tidak ada, kekerasan minimal, percakapan tidak menyerempet kata-kata yag tidak layak didengar
PG -Parental Guidance Suggested Beberapa hal mungkin tidak sesuai untuk anak. Adegan seks dan penggunaan narkoba sama sekali tidak ada, Penggambaran tubuh telanjang mungkin ada meski hanya sekilas, kekerasan dan horor tidak melebihi batas
PG-13 Parents Strongly Cautioned Beberapa hal mungkin tidak sesuai untuk anak di bawah usia 13. Meski adegan seks, penggambaran tubuh telanjang, dan kekerasan yang berlebihan masih tidak ada, namun mungkin sudah ada penggambaran penggunaan narkoba, dan makian menggunakan istilah seks
R -Restricted Mereka yang di bawah 17 tahun memerlukan pendampingan orangtua (usia bervariasi, tergantung tempat). Sangat mungkin mengandung bahasa yang kasar, tema dewasa, kekerasan, adegan seks dan penggambaran penggunaan narkoba NC-17 -No One 17 and Under Admitted Jelas-jelas tidak boleh dibaca oleh mereka yang berusia di bawah 17, karena sangat mungkin mengandung adegan seks yang eksplisit, bahasa yang sexually-oriented, kekerasan yang berlebihan
RHR Ron-Hermione Romance
Round Robin FF di mana banyak penulis berpastisipasi menulisnya
RPG Role Playing Game. Berbeda dengan Round Robin di mana yang ditulis FF biasa, dalam RPG setiap penulis berperan menjadi satu atau lebih tokoh cerita.
Ship, shipper Mungkin mulanya dari FF The X-Files, di mana mereka menyebut 'Mulder-Scully Relationship' sebagai Ship agar lebih singkat. Kini populer sebagai istilah untuk menyebut suatu hubungan roman, misalnya R/H Ship, maksudnya hubungan percintaan antara Ron dan Hermione
Side Story Kisah sampingan, menuliskan tentang suatu situasi atau tokoh yang tidak begitu diperhatikan dalam cerita aslinya. Lihat Iconoclast Silly fic FF pendek, ringan, biasanya isinya humor
Slash, slash fic FF yang mengandung hubungan percintaan antara sesama jenis
Slasherfic FF yang berkecenderungan untuk membunuh tokoh utamanya. Lihat Deathfic, Antific
Smut FF yang berisi penggambaran adegan seks
Spew Warning Peringatan yang diletakkan di awal FF yang sangat lucu, hingga dikhawatirkan bila seseorang membacanya sambil makan sesuatu, akan tertawa hingga menyemburkan makanan yang sedang dimakannya.
Spoiler Informasi yang berisi apa yang akan terjadi dalam buku/film, orang yang belum membaca/menonton biasanya tidak ingin tahu
Super Harry Pendapat bahwa Harry bisa melakukan apa saja, bisa mengatasi masalah apa saja karena dia tokoh utama
Tabestry Syndrome Kecenderungan mendapat ide yang sangat banyak untuk membuat bermacam-macam FF, tapi tidak ada yang selesai
TAHPCWNS Things A Harry Potter Character Would Never Say, hal-hal yang harus diperhatikan bila menulis tentang tokoh-tokoh HP, tidak mungkin Snape bersikap ramah pada Harry, misalnya, atau Hermione menanyakan PR pada Ron
TBC To Be Continued
Teaser Sepotong kecil cerita yang di-post untuk membuat pembaca tertarik danmembaca FF itu secara keseluruhan
TMR Tom Marvollo Riddle
Tribute Sekumpulan FF, lagu, puisi atau hal-hal lain yang dimaksud untuk penghormatan terhadap seseorang
Trio H-R-H lah, .. siapa lagi .. UberFic FF yang sangat panjang, atau sangat populer
Vignette FF pendek, tidak lebih dari 3000 kata
WAFF Warm and Fuzzy Feeling, FF yang berakhir bahagia, dan membuat pembacanya merasa hangat (Warm) dan 'melayang' (Fuzzy) WIP Work In Progress, FF yang di-post sebagian demi sebagian karena masih dalam tahap pengerjaan/belumselesai
XO, X/O Istilah untuk Crossover
Yaoi Istilah lain untuk Slash
|
|
|
Post by ambudaff on Jul 25, 2003 12:11:03 GMT -5
Menulis, satu kegiatan sederhana yang sudah kita lakukan sejak duduk di bangku TK. Meskipun sederhana, tidak sedikit orang yang mengalami kesulitan saat menulis. Mengapa? Itu terjadi karena acap kali kita terburu-buru ingin melihat hasil tulisan kita jadi. Padahal tulisan yang baik tidak bisa jadi hanya dengan sekali tulis. Tahukah Anda bahwa tertundanya penerbitan HP5 salah satunya karena Miss Rowling ingin kembali memperbaiki tulisannya?
Dalam menulis, setidaknya ada lima tahapan yang harus dilakukan: 1. Tulislah apa saja yang ada dalam pikiranmu 2. Edit 3. Edit 4. Edit 5. Edit
Edit berarti menyunting atau memperbaiki hasil tulisan. Kegiatan swa-edit mesti dilakukan oleh penulis sendiri, berulang-ulang sampai kita merasa cukup puas.
Apa saja yang perlu diedit?
Pertama, kesalahan ketik. Karena terburu-buru ingin menuangkan ide di kepala, tak jarang kita salah menekan tuts keyboard. Aku sendiri sering salah mengetik dengan menjadi degnan. Nah, model kesalahan yang begini mesti bisa segera diperbaiki karena mudah ditemukan. Banyaknya salah ketik pada tulisan kita akan menjadi acuan awal, bahwa kita belum cukup mengedit atau kurang teliti waktu mengedit. Maaf ya, Wita tidak bermaksud menyinggung siapa pun.
Kedua, pemakaian tanda baca. Perhatikan benar kapan saatnya memakai titik atau koma, tanda seru atau tanda tanya, koma atau titik koma, kutip dua atau kutip satu, dll. Pemakaian tanda baca tentu sudah pernah kita pelajari di sekolah. Kalau lupa, tinggal membuka ulang buku panduan EYD-nya.
Perhatikan juga masalah-masalah perbahasaan yang lain, seperti pemakaian huruf kapital, kata depan, imbuhan, apa lagi ya….? Yah, prinsipnya, jadikan kegiatan menulis kita sebagai salah satu sarana untuk mempraktekkan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Buku acuan perbahasaan yang bisa kita pakai: -tentu saja buku pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah -Komposisi, karya Gorys Keraf -Buku Panduan EYD dari Pusbinbangsa
Ketiga, hubungan antar kalimat dan paragraf Ini sih udah jelas ya. Antar kalimat yang satu dengan yang sesudahnya harus ada hubungan logis. Membuat hubungan antar kalimat, misalnya dengan menggunakan kata referens, seperti: itu, ini, dia, mereka, dsb. Kata-kata referens itu akan menjadi penunjuk yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat sebelumnya.
Contoh: Mendadak, Harry Potter terbangun dengan tangan memegangi kening. Bekas luka yang sudah ada di sana sejak dia kecil tiba-tiba terasa panas membara. Penyihir remaja itu tak mengerti apakah karena bekas luka yang membara itu ataukah karena mimpi buruknya dia sampai terbangun. Dia hanya ingat betapa mimpinya terasa begitu nyata. Seakan Voldemort sungguh-sungguh ada di depannya, mengulurkan tangan untuk melumat tubuh salah satu musuh yang paling dibencinya.
Dari kalimat di atas, di sana menjadi referens untuk kening. Dia, penyihir remaja itu dan salah satu musuh yang paling dibencinya menjadi referens untuk Harry Potter. Kisah Voldemort yang seakan ada di depannya menjadi referens untuk mimpi yang terasa nyata.
Keempat, diksi atau pemilihan kata Artinya memilih mana kata yang sesuai dengan konteks kalimat. Dalam bahasa Indonesia (juga bahasa Inggris), terdapat beberapa kata yang bersinonim. Akan tetapi, kalau ditinjau lebih jauh, tidak semua kata yang bersinonim mempunyai arti yang persis sama, sehingga tidak selalu bisa saling menggantikan dalam kalimat.
Mari kita lihat daftar berikut. Melihat, menonton, memandang, menatap, memperhatikan, mengawasi, melirik, mengerling, melotot, menjelit, mengintai, mengintip, mempunyai makna kegiatan yang dilakukan oleh mata. Tetapi makna yang dikandung masing-masing kata itu tidak persis sama. Contoh penggunaannya:
James Potter memandangi anak laki-laki di depannya. Dia memperhatikan rambutnya yang coklat muda, pakaiannya yang longgar, postur tubuhnya yang kurus, profil wajahnya yang pucat, dan perilakunya yang canggung. Terlalu canggung bahkan untuk ukuran seorang anak yang baru saja akan masuk sekolah. Dan saat anak itu menoleh ke arahnya, James berkesempatan menatap matanya yang pucat dan lelah. Rasa penasaran menggoda hatinya untuk berkenalan.
Pada paragraf tersebut, terdapat kata-kata memandang, memperhatikan, menoleh dan menatap. Tetapi dari konteks kalimatnya, kita dapat merasakan bahwa artinya berbeda. (Intermezzo: coba tebak, siapa anak yang sedang dipandangi James?)
Bagaimana menentukan apakah kita sudah menggunakan kata yang tepat? 1.Tentu kita harus mencari dulu makna yang tepat dari masing-masing kata yang bersinonim. Untuk itu tersedia kamus. 2.Saat mengedit, bacalah tulisan kita berulang-ulang. Resapi maknanya, apakah persis dengan yang kita maksudkan? Kalau tidak, mungkin pilihan katanya kurang tepat. 3.Sebagai bahan perbandingan, kita harus banyak membaca karya-karya orang lain, terutama pengarang yang karyanya sudah diakui.
Coba bandingkan pemakaian kata-kata bersinonim berikut. Tidak sulit menentukan mana kata yang lebih tepat bukan?
Hagrid berteriak dengan marah dengan Hagrid berujar dengan marah. Harry menjinjing Fireboltnya dengan Harry mendukung Fireboltnya. Sirius menghela tali kendali di leher Buckbeak agar mengangkasa dengan Sirius menarik tali kendali di leher Buckbeak agar mengangkasa.
Oya, kita juga perlu memperhatikan penggunaan istilah denotatif dan konotatif, eufimisme, serta pergeseran, perluasan dan penyempitan makna kata.
|
|
|
Post by ambudaff on Jul 25, 2003 12:17:47 GMT -5
ALUR CERITA
Sebuah karangan bisa dikatakan sebuah cerita, bila mempunyai plot atau alur atau bisa juga jalan cerita yang jelas dan memenuhi standart alur. Misalnya kita lihat Harry Potter dan Batu Bertuah. Mengapa kita sangat antusias dan tertarik dengan karya ini ? Ini disebabkan jalan cerita yang jelas dan enak menikmatinya. JKR, walaupun tidak berpatok pada plot maju, tetapi plot yang diuraikan olehnya jelas dan memenuhi kriteria sebagai karangan yang disebut cerita. Disana ada perkenalan, konflik, dan anti klimaks, dimana hal-hal tersebut yang menjiwai sebuah cerita.
Singkatnya, sebuah cerita seharusnya mempunyai bagian-bagian : 1. Pengantar 2. Inti cerita, yang terdiri dari: -konflik -klimaks -anti klimaks 3. Penutup atau ending
Penjelasannya begini :
1. Pengantar Biasanya bagian ini menguraikan sebuah pengenalan secara keseluruhan, seperti pengenalan tokoh, setting cerita, dan waktu cerita itu ada. Biasanya pada bagian ini kita belum menemukan konflik, walaupun ada yang sudah mulai membuka konflik pada bagian pengantar, tetapi biasanya hanya pembuka konflik, tidak langsung menciptakan konflik. contoh : Namaku Wita, aku adalah manusia, manusia srigala...dsb atau kita bisa lihat pada BAb I dan II pada HP I, disana masih pada uraian pengenalan, pembukaan cerita yang meliputi pengenalan beberapa tokoh utama dan tepat kejadian.
Itu dinamakan bagian pengantar, mengenalkan karakter tokoh, dia siapa dan ada apa dengan dirinya. Tidak harus seperti contoh diatas sih, bisa saja kamu mulai dengan...Pada suatu sore, di rumah nomer 4 yang terletak di kawasan Privet Drive, pinggiran kota London...dsb
2. Inti cerita Kita bisa juga menyebutnya sebagai batang tubuh cerita ( kaya UUD 45 gak ? ), di bagian ini kita menemukan sebagian besar roh cerita. Karena bagaimanapun cerita dibangun dengan konflik atau sebuah masalah untuk menarik minat pembaca, kalau tidak ada konflik, kan tidak akan ada cerita. Betul, kan?
Inti cerita terdiri dari :
-Konflik Pada bagian ini mulai dibangun sebuah masalah, jika kita menginginkan sebuah cerita dimana Ron susah payah mengejar Hermione, dibagian ini kamu bisa memulai menggambarkan betapa susahnya Ron harus mendapatkan perhatian dari Hermione. contoh : Ron ingin marah rasanya, mengapa selalu dia merasakan Hermione tidak sungguh-sungguh memperhatikannya...dsb
-Klimaks Kalau pada bagian konflik baru dibangun sebuah masalah, maka di bagian ini masalah sudah terbentuk dan tercipta suatu konfli yang akan mencapai penyelesaiannya, istilahnya kalau pertengkaran, bagian ini adalah bagian panas-panasnya, bagian yang menarik perhatian lebih besar, dimana pembaca dan penonton harus menahan nafas untuk mengetahui lanjutan ceritanya. contoh : Hermione menggebrak mejanya, marah. "Dia bukan pacarku !" serunya seraya berlari menjauhi Ron...dsb
-Antiklimaks Di bagian ini cerita mulai cooling down, artinya konflik sudah dapat diselesaikan atau bisa dibilang pada saat ini jalan keluar akan konflik mulai terlihat, perlahan-lahan konflik tidak dipertajam dan mulai cooling down. contoh : Ingat saat Harry Potter ada di rumah sakit setelah dia berhasil mengalah Vold...ups, Kau-Tahu-Siapa saat perebutan batu bertuah ? bisa dibilang itulah saat anti klimaks.
3. Penutup Pada bagian ini biasanya merupakan epilog dari cerita itu, atau juga susananya sudah mulai nyaman dan tenang. Sama sekali tidak ada konflik dan yang ada hanya kedamaian dan tuntasnya cerita. Untuk cerita bersambung, biasanya untuk penutup dibuat untuk menggiring kepada cerita berikutnya. contoh: Saat perayaan akhir tahun sekolah, dan pengumuman siapa pemenang piala asrama, itu bisa dibilang adalah bagian penutup. Atau pada saat Harry Potter dan teman-temannya berpisah di King Cross, itu bisa disebut penutup juga.
|
|
|
Post by ambudaff on Jul 25, 2003 12:20:56 GMT -5
JENIS ALUR CERITA
Sebuah karangan dapat dikatakan cerita, entah itu cerpen ataupun cerbung maupun novel, jika mempunyai plot atau alur cerita yang bagian-bagian plot sudah diuraikan sebelumnya. Tanpa plot, sulit dikatakan bahwa itu sebuah cerita. Karena sedatar apapun cerita yang kita buat, pasti mengandung konflik, walaupun bukan konflik tajam, konflik merupakan emosi dari sebuah cerita. Disana kita bisa paham apakah si tokoh sedih, gembira, ataupun marah. Jika tidak ada penggambaran emosi, maka tidak tercipta karangan yang menarik. Dan jika tidak ada konflik, apa yang menarik pembaca untuk menyimaknya ?
Plot cerita sudah diuraikan sebelumnya, bahwa paling tidak cerita itu harus memuat pembukaan, konflik, dan penyelesaian konflik. Lebih detailnya, memang cerita disarankan ada pembukaan yang menguraikan pengenalan cerita, lalu penciptaan konflik, lalu klimaks yang merupakan bagian dimana konfliks jadi sorotan utama, kemudian anti-kilmkas dimana konflik sudah mulai turun, dan penutup dimana cerita sudah cooling down dan siap untuk diakhiri. Jika bagian dalam karangan ada bagian-bagian tersebut, maka karangan tersebut berhak dinamakan sebuah cerita.
Setelah kita mendapati bagian-bagian cerita tadi, maka kita bisa lihat, ada jenis-jenis plot, atau alur cerita. Ada beberapa jenis plot atau alur cerita, yaitu :
*ALUR MAJU (PROGRESS) Artinya plot cerita berjalan berurut, dari pengenalan sampai penutup. Si pengarang menguraikan cerita dimulai dari pengenalan tokoh, setting cerita, dan waktu cerita itu terjadi. Setelah pengenalan dimulai membuka konflik atau permasalahan, kemudian mempertajam permasalahan dan penyelesaian masalah, semua disajikan secara berurutan.
*ALUR MUNDUR (FEEDBACK) Artinya, cerita bisa dimulai dari konflik dahulu, baru pengenalan kemudian penyelesaian masalah, sehingga kita terkesan membaca sebuah cerita yang bercerita tentang masa depan sang tokoh dahulu, baru mengetahui latar belakang sang tokoh kemudian. Bisa dibilang cerita ini adalah alur melompat, karena langsung menuju inti cerita baru pengenalan.
*ALUR BERCAMPUR (MIX) Artinya kedua alur tersebut bisa dipakai keduanya, ini bisa terjadi untuk cerita bersambung atau novel. Misalnya diawal cerita sudah melakukan pengenalan, kemudian ada konflik, lalu cerita mundur berbalik sebelum peristiwa yang diceritakan terjadi, entah untuk melakukan pengenalan lebih jauh atau untuk mempertajam konflik. Kita lihat pada cerita Harry Potter dan batu bertuah, ada pengenalan pada Bab awal, lalu terjadi alur maju sampai Harry mendapatkan surat untuk masuk ke Hogwarts. Ketika Hagrid datang untuk menjemput Harry Potter, Hagrid sedikit menceritakan masa lalunya, ini bisa dibilang cerita kembali ke belakang, ke waktu sebelum setting yang dipaparkan si pengarang saat itu. Untuk membuat cerita memang bebas kita memilih, akankah kita memulai persoalan dahulu baru pengenalan dan penyelesaian, atau diurutkan dari pengenalan baru ke inti masalah, bagaimana kita sebagai pengarang bisa enak membuat cerita dan dapat dinikmati pembaca. Dan bukan berarti dengan adanya plot cerita dan jenis-jenis alur cerita, kita jadi terbatas berekspresi. Ini hanya dipaparkan untuk kita jadikan pedoman, apakah karangan kita layak disebut cerita atau tidak. Karena kalau cerita tanpa adanya konflik, apa yang dapat kita rasakan ? Bukankah ketika kita membuat cerita untuk mengajak pembaca memahami emosi yang terjadi pada cerita itu ?
Lalu ada pertanyaan, apakah harus selalu ada konflik dalam sebuah cerita ? Bisa dikatakan, konflik adalah bagian dimana sebuah cerita itu ada. Dan konflik sendiri tidak harus tajam dengan pertengkaran atau persaingan satu tokoh dengan tokoh utama. Konflik batin atau kesedihan tokoh utama juga merupakan konflik. Konflik pada cerita merupakan penggambaran emosi pada cerita tersebut, entah itu cerita drama, aksi, atau misteri. Pernah membaca cerita Atheis karangan AA Navis ? disana lebih menggambarkan konflik bathin si tokoh agama yang tidak merasakan kedamaian dirinya dalam beragama sehingga akhirnya memilih menjadi atheis, dan walau pada kenyataannya si tokoh mati dalam keadaan bingung. Tidak ada konflik pertengkaran yang tajam, walaupun tidak bisa dibilang cerita itu datar.
Atau mungkin kita masih ingat karya Siti Nurbaya, Kasih tak Sampai nya Sutan Takdir Alisyahbana. Disana juga bukan konflik pertengkaran yang lebih ditonjolkan, lebih pada kesedihan dua tokoh utama yang cinta mereka tidak pernah kesampaian sampai akhir hayat mereka. Perasaan sedih kedua tokoh ini juga merupakan konflik yang cukup tajam.
Atau kita baca FF nya Wita mengenai Viktor yang berjudul Sahabatku Viktor. Konfliknya juga tidak tajam, tetapi disana menggambarkan perasaan Elena yang selalu ada untuk Viktor dan hatinya protes ketika Viktor "tidak menyadari" kehadirannya sebagai seorang perempuan. Hal itu dirasakannya sebagai perasaan sedih yang tidak ditampakkan, dan itu menarik para pembaca untuk ingin merasakan suasana hatinya yang tidak dilihat oleh Viktor. Tetapi pembaca merasakan kesedihan hatinya, dan hal itu bisa disebut konflik dalam cerita.
Pada intinya konflik adalah jiwa dari cerita, dimana pembaca bisa merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh tersebut, tidak harus dengan dialog, tetapi penuturan si pengarang yang menggambarkan rasa hati si tokoh.
contoh : Tetapi di sela-sela kesibukannya, Viktor tak lupa menulis surat padaku. Dia bercerita tentang pertandingan-pertandingannya, tentang Hermayoni, tentang lawan-lawannya, tentang Hermayoni, tentang sistem kompetisi di Inggris, tentang Hermayoni, tentang keributan di Departemen Olah Raga Inggris, tentang Hermayoni
Uraian di atas sudah menjelaskan, perasaan Elena yang bosan selalu mendengar nama Hermione disetiap percakapannya dengan Viktor, dan perasaan bosan itu dipicu rasa cemburunya ada wanita lain diantara keduanya.
Sekali lagi, pembagian plot dan jenis alur cerita bukan untuk mematikan imajinasi yang ingin kita tuangkan dalam cerita. Tetapi kedua hal ini untuk membantu pengarang agar menjaga ceritanya jangan sampai melebar ke hal-hal yang tidak perlu (OOT ?) hingga akhirnya malah cerita itu tidak ada endingnya atau juga membantu seorang penulis yang selalu menulis dalam mood, sehingga ada pedoman untuk menyelesaikan ceritanya.
Misalnya kamu punya ide tentang Viktor yang seorang seeker top akhirnya harus kalah oleh Harry Potter, yang debutter, tetapi kamu belum ada mood untuk menyelesaikannya dalam sekali tulis, maka kamu bisa membuat kerangka karangan terlebih dahulu, bagaimana awalnya, mau dibuat bagaimana akhirnya dan bagaimana merangkai plotnya. Sehingga kamu ada mood untuk melanjutkannya kamu masih ingat apa yang ingin kamu selesaikan dalam cerita tersebut, sehingga cerita tidak perlu melebar kemana-mana jadi mirip sinetron Tersanjung yang tidak selesai-selesai masa tayangnya dari aku SMU sampai aku sudah mulai kerja begitu ( ekstrimnya begitu <---OOT).
Sudah jelas kan, kala pembagian yang aku uraiakan diatas bukan untuk mematikan semangat kita untuk menulis, tetapi lebih untuk menjaga jalan cerita yang kita inginkan supaya tidak malah mematikan perasaan bosan kita sendiri untuk menuntaskan cerita yang sudah susah payah kita bangun. Rugi kan rasanya, ide sudah ada dikepala kita terpaksa kita hentikan penggarapannya karena si penulis terjangkit rasa bosan terhadap karyanya sendiri ? Nah, aku rasa cukup uraianku. Mudah-mudahan berguna untuk kita membuat FF lebih ok dan bagus lagi. Selamat berkarya
|
|