Post by ambudaff on Jul 27, 2005 4:27:53 GMT -5
Every cloud has a silver lining.
Artinya kira-kira, hujan panas permainan hari, senang susah permainan hidup.
Atau, mungkin FF-nya Sugar Quill , To Sever the Lining of a Cloud.
Nggak tau. Pokoknya kemarin, aku keluar rumah mau ke dokter, dan melihat awan menghalangi matahari yang sudah condong ke Barat (jam 17.00-an) dan membuat awan itu seperti dibingkai sinar matahari. Coba bayangkan!
Dan aku juga membayangkan Harry Potter.
Dalam kehidupan yang diliputi awan, matahari akan tetap mencari jalan untuk menerangi. Lining the cloud...
OK, let’s start.
Oya, halaman-halaman di buku ini menunjukkan buku terbitan Bloomsburry.
Buku ini rasanya kumplit. Tidak melebih-lebihkan seperti Buku 5. Aku sepakat dengan Arwen , buat apa nulis Gwarp? Dan masih banyak halaman-halaman lain yang bisa dibuang dari Buku 5. JKR seperti mengumpulkan jawaban-jawaban yang ditanyakan penggemar-penggemarnya, lalu menjilidnya.
Buku 6 tidak. Terlepas dari beberapa pertanyaan yang tidak terjawab (nanti ada di akhir), buku ini pas banget. Sudah mendaki ke arah klimaks. Awas kalau buku 7 seperti buku 5 lagi!
SIRIUS
Harry sudah tidak menyinggung-nyinggung Sirius lagi. Apakah dia sudah menjadi apatis? Nampaknya tidak. Kematian Sirius membuatnya dewasa, nampaknya. Plus tentu saja pembicaraannya dengan Dumbledore di akhir Buku 5.
Bila dihitung-hitung, maka orang yang seharusnya menjadi father figure ’dihilangkan’ dari sisi Harry. Pertama, tentu saja ayah (dan ibu) asli. Lalu, dia dipelihara oleh Paman Vernon, apakah dia father figure untuk Harry? Siapa yang bilang iya, dikeplak beramai-ramai se-forum, hehe… Setelah itu, ada Dumbledore yang menjadi father figure sejak Harry masuk Hogwarts. Sirius, sejak dia melarikan diri dari Azkaban.
Kematian father figure berturut-turut telah membuat Harry menjadi man, not a boy anymore. Sekarang dia harus mengambil keputusan sendiri, tidak bertanya-tanya lagi pada seseorang, yang dipercaya.
Dia harus mengandalkan dirinya sendiri.
OWL
Di sini tidak begitu banyak digunakan Owl ya? Biasanya walau di dalam gedung/di Hogwarts, Harry menerima surat via Owl, tetapi sekarang dia menerima surat dari Dumbledore dititipkan pada orang lain.
BUKU HALF-BLOOD PRINCE
Bagaimana buku itu bisa ada di Profesor Horace Slughorn? Maksudku, buku itu diambil dari tumpukan buku-buku di (bekas) ruangannya Snape. Katakanlah ada beberapa buku untuk orang yang lupa beli atau semacamnya. Jadi seperti buku paket begitu. Milik Hogwarts, tentu saja.
Nah, berarti buku ini milik Hogwarts. Dan dipakai oleh Eileen Prince. Kenapa Prince memakai buku Hogwarts? Apakah dia tidak mampu membelinya? (lihat bahwa ada ’fund’ khusus untuk mereka yang tidak mampu, Dumbledore mengatakannya pada Tom Riddle [Bloomsbury, p.256]. Bukunya tentu saja disediakan oleh Hogwarts)
Atau, ... buku ini memang milik pribadi Eileen Prince, diturunkan pada Snape, dan .. memang dengan sengaja oleh Snape diberikan pada Harry!! Dia bisa saja menaruhnya di atas tumpukan, agar nanti terambil oleh Slughorn, diberikan pada Harry...
Dan sekarang ketahuan bahwa Snape jagoan Potion itu sudah memang dari dulunya. Running in family. Kemudian Harry ’belajar’ dari Prince. Jadi mereka sebenarnya punya ’guru’ yang sama. Apa ya, namanya, suheng? Hehe...
CARE, SEBENARNYA....
Ingat waktu mobil Ford Weasley yang dikemudikan Ron dan Harry menabrak Dedalu Perkasa? Yang langsung mendekati mereka adalah Snape. Dan ini terjadi lagi, setelah Harry diantar Tonks, yang pertama mendekati adalah Snape.
Ada apa sebenarnya? Apakah ini berarti Snape terus memantau kehadiran Harry? Meski dia terus marah-marah, memotong nilai, memberi detensi, tetapi di baliknya...
[p.172]
’Well,’ said Hermione, "I thought he sounded a bit like you."
"Like me?"
"Yes, when you were telling us what it's like to face Voldemort. You said it wasn't just memorizing a bunch of spells, you said it was just you and your brains and your guts - well, wasn't that what Snape was saying? That it really comes down to being brave and quick-thinking?"
Harry was so disarmed that she had thought his words as well worth memorizing as The Standard Book of Spells that he did not argue. (penebalan oleh Ambu)
Jadi, apakah sebenarnya memang dia care?
SIMILARITY OF HP AND LOTR
Ini sebenarnya dikemukakan oleh Arwen , mitaimutdanlucu, dan Yohanna Yuni. Waktu Dumbledore dan Harry masuk ke gua tempat horcruxe ini mengingatkan kita pada Land of Marsh, tempat yang dilewati oleh Frodo, Sam, dan Gollum, yang penuh dengan rawa dan wajah-wajah orang mati mengapung-apung di permukaan.
Lalu terlintas di pikiran. Apakah nasib Dumbledore akan seperti Gandalf? Kita sudah menangisinya karena dia dianggap mati pada saat melawan Balrog, ternyata Gandalf hidup lagi sebagai Gandalf the White. Tapi, yah, ini namanya juga menghayal, soalnya Dumbledore itu 100 % manusia –wizard—bukan Maiar...
Lalu, saat Dumbledore bingung bagaimana buka Cave-nya, jadi inget Gandalf nyari-nyari kata kunci buat buka Moira..
Captain Slytherin Urquhart [p. 276] apakah benar-benar tidak ada hubungannya dengan Uruk-hai? Hihi...
ROMPI
Iseng aja, tahun ini Ron 17 tahun. Jadi dia sudah punya 17 buah rompi? Wikikik...
Btw, ulangtahun Voldemort malam Tahun Baru, ya..
R. A. B
Banyak orang menduga dia adalah Regulus Alphard Black. Alphard seperti nama paman Sirius. Seperti nama tengah Ron yang diambil dari nama pamannya Bilius, nama tengah Regulus nampaknya ‘dibuatkan orang’ dengan menggunakan nama tengah pamannya.
Tetapi .. nampaknya kok terlalu mudah ya? Biasanya, yang terlihat terlalu mudah untuk ditebak, akan terlihat lain nanti. Mungkin saja tidak karena JKR sudah menyatakan, Regulus has been quiet lately.
Kemungkinannya:
1. Paman Alphard, namanya mungkin R.A.Black juga ..
2. R And B, mungkinkah? Jadi ada 2 orang? Burke? Borgin?
Tapi mungkin, karena tinggal 1 buku, dan di buku ini Harry harus mencari beberapa Horcruxes, jadi tidak akan banyak orang baru. Bagaimana kemungkinan R.A.B itu Regulus? Yeah, he has been quiet lately, karena dia memang sudah mati.. tapi:
1. Surat diawali dengan: To the Dark Lord, hanya Death Eaters yang biasa memanggil junjungannya demikian.
2. Sirius sendiri tidak tahu apakah Regulus dibunuh oleh Voldemort atau oleh orang suruhannya, dan tidak tahu bagaimana kematian adiknya ini. Apakah kematiannya karena racun sewaktu mengambil horcruxes?
3. Lalu, bagaimana basin itu sudah terisi racun lagi? Apakah Regulus juga sama piawainya dengan Snape membuat potion? Atau Regulus tidak meminumnya, karena basin itu tidak terhalang apa-apa jika ia memakai Dark Mark (sama seperti yang dicoba dilalui oleh Lupin dan Bill di Menara Astronomi) Atau Regulus tidak meminumnya, tetapi membawa Kreacher untuk meminumnya (jika, peri rumah tidak dihitung sebagai satu kekuatan sihir). Hal terakhir ini menjelaskan kenapa Kreacher bertingkah laku aneh, peri rumah lebih rentan akan efek potion (ingat Winky minum butterbeer) tapi mungkin lebih kuat akan efek potion itu (nggak akan mati).
Masih mencari-cari..
MALFOY
Sebelumnya, ternyata ada perbedaan antara versi US (Scholastica) dan UK (Bloomsbury):
US Edition (pg. 591):
"He cannot kill you if you are already dead. Come over to the right side, Draco, and we can hide you more completely than you can possibly imagine. What is more, I can send members of the Order to your mother tonight to hide her likewise. NOobody would be surprised that you had died in your attempt to kill me -- forgive me, but Lord Voldemort probably expects it. Nor would the Death Eaters be surprised that we had captured and killed your mother -- it is what they would do themselves, after all. Your father is safe at the moment in Azkaban.... When the time comes, we can protect him too. Come over to the right side, Draco... you are not a killer...."
UK Edition (pg 552/553):
"Come over to the right side, Draco, and we can hide you more completely than you can possibly imagine. What is more, I can send members of the Order to your mother tonight to hide her likewise. Your father is safe at the moment in Azkaban... when the time comes we can protect him too... come over to the right side, Draco, you are not a killer..."
Apakah JKR mengedit pada saat terakhir (Bloomsbury) sedangkan Scholastica sudah terlanjur mencetak?
OK,
Aku biasanya tidak suka pada Draco. Dia dimanja (burung hantu setiap hari membawa permen dari rumah), kaya, ditambah dukungan penuh orangtuanya.
Tetapi sejak Lucius ditangkap, suasana jadi lain. Voldemort ’menghukumnya’. Suasana menjadi lain, kalau ini tidak berhasil, dia akan mati, tetapi kalau berhasil, Draco akan menjadi tangan kanan Voldemort. Dumbledore, coba..
Draco kemudian menyusun berbagai rencana. Beberapa terlihat kekanak-kanakan, kalung yang kemudian dipakai Katie, racun yang terminum oleh Ron.. Tetapi rencana menghubungkan Vanishing Cabinet dengan Borgin & Burke ternyata berhasil. Ini kemudian ditambah bahwa Dumbledore menjadi lemah karena minum ramuan di gua tempat penyimpanan Horcrux.
Tapi Draco memang bukan pembunuh. Dia biasanya hanya pembual. Saat dia akan membunuhpun, wand-nya bergetar,
'No, you can't,' said Malfoy, his wand hand shaking very badly indeed. 'Nobody can. He told me to do it or he'll kill me. I've got no choice.' [p. 552]
Bahkan Harry pun memandangnya dengan berbeda:
Harry stared at Malfoy. It was not the sucking-up that intrigued him; he had watched Malfoy do that to Snape for a long time. It was the fact that Malfoy did, after all, look a little ill. This was the first time he had seen Malfoy close up for ages; he now saw that Malfoy had dark shadows under his eyes and a distinctly grayish tinge to his skin.[p.301]
Dan bahkan ia menangis di hadapan Myrtle:
"Don't," crooned Moaning Myrtle's voice from one of the cubicles. "Don't. . . tell me what's wrong ... I can help you. . . ."
"No one can help me," said Malfoy. His whole body was shaking. "I can't do it. ... I can't. ... It won't work . . . and unless 1 do it soon ... he says he'll kill me. ..."
And Harry realized, with a shock so huge it seemed to root him to the spot, that Malfoy was crying — actually crying — tears streaming down his pale face into the grimy basin. Malfoy gasped and gulped and then, with a great shudder, looked up into flu-cracked mirror and saw Harry staring at him over his shoulder. [p.488]
Aku kasihan melihatnya. Kasihan, melihat dia tidak terbiasa dengan keadaan yang melingkupinya, bayangkan dengan Sirius, pada usia enambelas sudah bisa mandiri (lari dari rumah), Regulus pada usia yang muda (sekitar tujuhbelas? Delapanbelas?) sudah bisa memutuskan untuk mengambil Horcrux, dan Riddle sendiri pada usia enambelas/tujuhbelas tahun (summer of sixteenth year) sudah membunuh ayahnya beserta keluarganya, dengan memodifikasi ingatan Morfin.. [p.340]
Bahkan Harry juga kasihan padanya, even cuma tiniest drop of pity
but he had not forgotten the fear in Malfoy's voice on that Tower top, nor the fact that he had lowered his wand before the other Death Eaters arrived. Harry did not believe that Malfoy would have killed Dumbledore. He despised Malfoy still for his infatuation with the Dark Arts, but now the tiniest drop of pity mingled with his dislike. Where, Harry wondered, was Malfoy now, and what was Voldemort making him do under threat of
killing him and his parents?[p.596]
Bersambung ke episode selanjutnya, Big Plan of Dumbledore & Snape…
Artinya kira-kira, hujan panas permainan hari, senang susah permainan hidup.
Atau, mungkin FF-nya Sugar Quill , To Sever the Lining of a Cloud.
Nggak tau. Pokoknya kemarin, aku keluar rumah mau ke dokter, dan melihat awan menghalangi matahari yang sudah condong ke Barat (jam 17.00-an) dan membuat awan itu seperti dibingkai sinar matahari. Coba bayangkan!
Dan aku juga membayangkan Harry Potter.
Dalam kehidupan yang diliputi awan, matahari akan tetap mencari jalan untuk menerangi. Lining the cloud...
OK, let’s start.
Oya, halaman-halaman di buku ini menunjukkan buku terbitan Bloomsburry.
Buku ini rasanya kumplit. Tidak melebih-lebihkan seperti Buku 5. Aku sepakat dengan Arwen , buat apa nulis Gwarp? Dan masih banyak halaman-halaman lain yang bisa dibuang dari Buku 5. JKR seperti mengumpulkan jawaban-jawaban yang ditanyakan penggemar-penggemarnya, lalu menjilidnya.
Buku 6 tidak. Terlepas dari beberapa pertanyaan yang tidak terjawab (nanti ada di akhir), buku ini pas banget. Sudah mendaki ke arah klimaks. Awas kalau buku 7 seperti buku 5 lagi!
SIRIUS
Harry sudah tidak menyinggung-nyinggung Sirius lagi. Apakah dia sudah menjadi apatis? Nampaknya tidak. Kematian Sirius membuatnya dewasa, nampaknya. Plus tentu saja pembicaraannya dengan Dumbledore di akhir Buku 5.
Bila dihitung-hitung, maka orang yang seharusnya menjadi father figure ’dihilangkan’ dari sisi Harry. Pertama, tentu saja ayah (dan ibu) asli. Lalu, dia dipelihara oleh Paman Vernon, apakah dia father figure untuk Harry? Siapa yang bilang iya, dikeplak beramai-ramai se-forum, hehe… Setelah itu, ada Dumbledore yang menjadi father figure sejak Harry masuk Hogwarts. Sirius, sejak dia melarikan diri dari Azkaban.
Kematian father figure berturut-turut telah membuat Harry menjadi man, not a boy anymore. Sekarang dia harus mengambil keputusan sendiri, tidak bertanya-tanya lagi pada seseorang, yang dipercaya.
Dia harus mengandalkan dirinya sendiri.
OWL
Di sini tidak begitu banyak digunakan Owl ya? Biasanya walau di dalam gedung/di Hogwarts, Harry menerima surat via Owl, tetapi sekarang dia menerima surat dari Dumbledore dititipkan pada orang lain.
BUKU HALF-BLOOD PRINCE
Bagaimana buku itu bisa ada di Profesor Horace Slughorn? Maksudku, buku itu diambil dari tumpukan buku-buku di (bekas) ruangannya Snape. Katakanlah ada beberapa buku untuk orang yang lupa beli atau semacamnya. Jadi seperti buku paket begitu. Milik Hogwarts, tentu saja.
Nah, berarti buku ini milik Hogwarts. Dan dipakai oleh Eileen Prince. Kenapa Prince memakai buku Hogwarts? Apakah dia tidak mampu membelinya? (lihat bahwa ada ’fund’ khusus untuk mereka yang tidak mampu, Dumbledore mengatakannya pada Tom Riddle [Bloomsbury, p.256]. Bukunya tentu saja disediakan oleh Hogwarts)
Atau, ... buku ini memang milik pribadi Eileen Prince, diturunkan pada Snape, dan .. memang dengan sengaja oleh Snape diberikan pada Harry!! Dia bisa saja menaruhnya di atas tumpukan, agar nanti terambil oleh Slughorn, diberikan pada Harry...
Dan sekarang ketahuan bahwa Snape jagoan Potion itu sudah memang dari dulunya. Running in family. Kemudian Harry ’belajar’ dari Prince. Jadi mereka sebenarnya punya ’guru’ yang sama. Apa ya, namanya, suheng? Hehe...
CARE, SEBENARNYA....
Ingat waktu mobil Ford Weasley yang dikemudikan Ron dan Harry menabrak Dedalu Perkasa? Yang langsung mendekati mereka adalah Snape. Dan ini terjadi lagi, setelah Harry diantar Tonks, yang pertama mendekati adalah Snape.
Ada apa sebenarnya? Apakah ini berarti Snape terus memantau kehadiran Harry? Meski dia terus marah-marah, memotong nilai, memberi detensi, tetapi di baliknya...
[p.172]
’Well,’ said Hermione, "I thought he sounded a bit like you."
"Like me?"
"Yes, when you were telling us what it's like to face Voldemort. You said it wasn't just memorizing a bunch of spells, you said it was just you and your brains and your guts - well, wasn't that what Snape was saying? That it really comes down to being brave and quick-thinking?"
Harry was so disarmed that she had thought his words as well worth memorizing as The Standard Book of Spells that he did not argue. (penebalan oleh Ambu)
Jadi, apakah sebenarnya memang dia care?
SIMILARITY OF HP AND LOTR
Ini sebenarnya dikemukakan oleh Arwen , mitaimutdanlucu, dan Yohanna Yuni. Waktu Dumbledore dan Harry masuk ke gua tempat horcruxe ini mengingatkan kita pada Land of Marsh, tempat yang dilewati oleh Frodo, Sam, dan Gollum, yang penuh dengan rawa dan wajah-wajah orang mati mengapung-apung di permukaan.
Lalu terlintas di pikiran. Apakah nasib Dumbledore akan seperti Gandalf? Kita sudah menangisinya karena dia dianggap mati pada saat melawan Balrog, ternyata Gandalf hidup lagi sebagai Gandalf the White. Tapi, yah, ini namanya juga menghayal, soalnya Dumbledore itu 100 % manusia –wizard—bukan Maiar...
Lalu, saat Dumbledore bingung bagaimana buka Cave-nya, jadi inget Gandalf nyari-nyari kata kunci buat buka Moira..
Captain Slytherin Urquhart [p. 276] apakah benar-benar tidak ada hubungannya dengan Uruk-hai? Hihi...
ROMPI
Iseng aja, tahun ini Ron 17 tahun. Jadi dia sudah punya 17 buah rompi? Wikikik...
Btw, ulangtahun Voldemort malam Tahun Baru, ya..
R. A. B
Banyak orang menduga dia adalah Regulus Alphard Black. Alphard seperti nama paman Sirius. Seperti nama tengah Ron yang diambil dari nama pamannya Bilius, nama tengah Regulus nampaknya ‘dibuatkan orang’ dengan menggunakan nama tengah pamannya.
Tetapi .. nampaknya kok terlalu mudah ya? Biasanya, yang terlihat terlalu mudah untuk ditebak, akan terlihat lain nanti. Mungkin saja tidak karena JKR sudah menyatakan, Regulus has been quiet lately.
Kemungkinannya:
1. Paman Alphard, namanya mungkin R.A.Black juga ..
2. R And B, mungkinkah? Jadi ada 2 orang? Burke? Borgin?
Tapi mungkin, karena tinggal 1 buku, dan di buku ini Harry harus mencari beberapa Horcruxes, jadi tidak akan banyak orang baru. Bagaimana kemungkinan R.A.B itu Regulus? Yeah, he has been quiet lately, karena dia memang sudah mati.. tapi:
1. Surat diawali dengan: To the Dark Lord, hanya Death Eaters yang biasa memanggil junjungannya demikian.
2. Sirius sendiri tidak tahu apakah Regulus dibunuh oleh Voldemort atau oleh orang suruhannya, dan tidak tahu bagaimana kematian adiknya ini. Apakah kematiannya karena racun sewaktu mengambil horcruxes?
3. Lalu, bagaimana basin itu sudah terisi racun lagi? Apakah Regulus juga sama piawainya dengan Snape membuat potion? Atau Regulus tidak meminumnya, karena basin itu tidak terhalang apa-apa jika ia memakai Dark Mark (sama seperti yang dicoba dilalui oleh Lupin dan Bill di Menara Astronomi) Atau Regulus tidak meminumnya, tetapi membawa Kreacher untuk meminumnya (jika, peri rumah tidak dihitung sebagai satu kekuatan sihir). Hal terakhir ini menjelaskan kenapa Kreacher bertingkah laku aneh, peri rumah lebih rentan akan efek potion (ingat Winky minum butterbeer) tapi mungkin lebih kuat akan efek potion itu (nggak akan mati).
Masih mencari-cari..
MALFOY
Sebelumnya, ternyata ada perbedaan antara versi US (Scholastica) dan UK (Bloomsbury):
US Edition (pg. 591):
"He cannot kill you if you are already dead. Come over to the right side, Draco, and we can hide you more completely than you can possibly imagine. What is more, I can send members of the Order to your mother tonight to hide her likewise. NOobody would be surprised that you had died in your attempt to kill me -- forgive me, but Lord Voldemort probably expects it. Nor would the Death Eaters be surprised that we had captured and killed your mother -- it is what they would do themselves, after all. Your father is safe at the moment in Azkaban.... When the time comes, we can protect him too. Come over to the right side, Draco... you are not a killer...."
UK Edition (pg 552/553):
"Come over to the right side, Draco, and we can hide you more completely than you can possibly imagine. What is more, I can send members of the Order to your mother tonight to hide her likewise. Your father is safe at the moment in Azkaban... when the time comes we can protect him too... come over to the right side, Draco, you are not a killer..."
Apakah JKR mengedit pada saat terakhir (Bloomsbury) sedangkan Scholastica sudah terlanjur mencetak?
OK,
Aku biasanya tidak suka pada Draco. Dia dimanja (burung hantu setiap hari membawa permen dari rumah), kaya, ditambah dukungan penuh orangtuanya.
Tetapi sejak Lucius ditangkap, suasana jadi lain. Voldemort ’menghukumnya’. Suasana menjadi lain, kalau ini tidak berhasil, dia akan mati, tetapi kalau berhasil, Draco akan menjadi tangan kanan Voldemort. Dumbledore, coba..
Draco kemudian menyusun berbagai rencana. Beberapa terlihat kekanak-kanakan, kalung yang kemudian dipakai Katie, racun yang terminum oleh Ron.. Tetapi rencana menghubungkan Vanishing Cabinet dengan Borgin & Burke ternyata berhasil. Ini kemudian ditambah bahwa Dumbledore menjadi lemah karena minum ramuan di gua tempat penyimpanan Horcrux.
Tapi Draco memang bukan pembunuh. Dia biasanya hanya pembual. Saat dia akan membunuhpun, wand-nya bergetar,
'No, you can't,' said Malfoy, his wand hand shaking very badly indeed. 'Nobody can. He told me to do it or he'll kill me. I've got no choice.' [p. 552]
Bahkan Harry pun memandangnya dengan berbeda:
Harry stared at Malfoy. It was not the sucking-up that intrigued him; he had watched Malfoy do that to Snape for a long time. It was the fact that Malfoy did, after all, look a little ill. This was the first time he had seen Malfoy close up for ages; he now saw that Malfoy had dark shadows under his eyes and a distinctly grayish tinge to his skin.[p.301]
Dan bahkan ia menangis di hadapan Myrtle:
"Don't," crooned Moaning Myrtle's voice from one of the cubicles. "Don't. . . tell me what's wrong ... I can help you. . . ."
"No one can help me," said Malfoy. His whole body was shaking. "I can't do it. ... I can't. ... It won't work . . . and unless 1 do it soon ... he says he'll kill me. ..."
And Harry realized, with a shock so huge it seemed to root him to the spot, that Malfoy was crying — actually crying — tears streaming down his pale face into the grimy basin. Malfoy gasped and gulped and then, with a great shudder, looked up into flu-cracked mirror and saw Harry staring at him over his shoulder. [p.488]
Aku kasihan melihatnya. Kasihan, melihat dia tidak terbiasa dengan keadaan yang melingkupinya, bayangkan dengan Sirius, pada usia enambelas sudah bisa mandiri (lari dari rumah), Regulus pada usia yang muda (sekitar tujuhbelas? Delapanbelas?) sudah bisa memutuskan untuk mengambil Horcrux, dan Riddle sendiri pada usia enambelas/tujuhbelas tahun (summer of sixteenth year) sudah membunuh ayahnya beserta keluarganya, dengan memodifikasi ingatan Morfin.. [p.340]
Bahkan Harry juga kasihan padanya, even cuma tiniest drop of pity
but he had not forgotten the fear in Malfoy's voice on that Tower top, nor the fact that he had lowered his wand before the other Death Eaters arrived. Harry did not believe that Malfoy would have killed Dumbledore. He despised Malfoy still for his infatuation with the Dark Arts, but now the tiniest drop of pity mingled with his dislike. Where, Harry wondered, was Malfoy now, and what was Voldemort making him do under threat of
killing him and his parents?[p.596]
Bersambung ke episode selanjutnya, Big Plan of Dumbledore & Snape…